Maaf @williamjorgy ... sepertinya file contoh data yang sedang dikerjakan belum terlampirkan. Saya yakin rekan-rekan tidak dapat memperhatikan sel G1497 yang dimaksud karena tidak tahu mau melihat dimana data yang dimaksud... :)

Silahkan diperiksa dahulu file terlampir pada sheet TES. Oleh karena kriteria jam masuk absensi bervariasi, dan data jam masuknya juga bervariasi, komparasi antara data jam masuk dengan standar jam masuk cukup kompleks. Oleh karena itu, dalam formula pada file terlampir, untuk menentukan apakah data jam masuk merupakan TW atau tidak, formula yang saya gunakan adalah (contoh data baris 1497):

... (G1497>(N1497-3/24))*(G1497<N1497) ...

Pada formula di atas, notasi 3/24 maksudnya adalah 3 jam. Contohnya, untuk ketentuan jam masuk 08:00, maka nilai TW hanya akan didapat jika data jam masuk berada diantara rentang jam 05:00 ~ 08:00. Formulas tersebut mungkin tidak terlalu akurat, namun setidaknya masih mencukupi dalam mengevaluasi data jam masuk sesuai data pada file yang dilampirkan.

Demikian solusi yang dapat saya berikan... ;)

Terlampir formulasinya. Untuk LO, kriterianya:

... AND(G1577>O1577;G1577<=(O1577+2/24)) ...

dengan batas toleransi 2 jam (notasi 2/24). Lakukan penyesuaian batas toleransi tersebut sesuai kondisi yang tepat. Selamat mencoba, semoga sesuai... ;)

... ini "LT" apa yaa ...
... ini maksdnya tanda "___" itu apa ya ...

Pada baris dimana teks "LT" dan teks "—" tersebut muncul, lihat dan pelajari atas kondisi apa teks tersebut muncul. Dengan demikian dapat diketahui mengapa muncul teks tersebut dan dapat ditentukan apakah formulanya sudah tepat.

... pada column S1895 tolong sekalian di itung ya mas itu kan absen jam 8 pagi lewat nah tapi jadwal kerja dia itu kan harusnya jam 20.00 ...

Seharusnya mas @williamjorgy yang lebih tahu dalam menentukan kriterianya dan menghitungnya, bukan saya. Saya tidak tahu apa yang terjadi, mengapa seseorang dengan jadwal kerja jam 20.00, tapi absensinya bisa jam 08:17:08, dan apa nilai yang harus diterapkan pada absensi terhadap kondisi seperti ini.

Saya coba berikan contoh langkah-langkah dalam menyusun formulanya. Sebagai gambaran, pelajari ilustrasi berikut:

Pada tabel A di atas, kolom B dan kolom C merupakan standar Jam Masuk dan Jam Pulang yang telah ditentukan. Sedangkan kolom A dan kolom D merupakan batas toleransi jam absensi yang akan dihitung (pada ilustrasi tersebut, masing-masing bernilai Jam Masuk - 5 dan Jam Pulang + 5, sedangkan pada formula ditetapkan Jam Masuk - 3 dan Jam Pulang + 2). Dari tabel tersebut, ditentukan jika nilai seseorang mengisi absensi pada:

— rentang jam antara kolom A dan kolom B, maka nilainya adalah TW,
— rentang jam antara kolom B dan kolom C, maka nilainya adalah LT,
— rentang jam antara kolom C dan kolom D, maka nilainya adalah LO.

Dalam hal ini, penyesuaian dapat dilakukan terhadap variabel Jam Masuk - 5 dan Jam Pulang + 5. Kedua variabel tersebut dapat dibuat dinamis, misalkan diletakkan pada sel tertentu atau didefinisikan sebagai nama range (Named Range), sehingga memudahkan saat melakukan penyesuaian (adjustment).

Dari contoh ketentuan di atas, maka dapat disusun formula yang diharapkan seperti yang terurai pada tabel B. Pada tahap ke-3 pada tabel B tersebut, argumen Index Num dari fungsi CHOOSE disusun dengan logika OR, sedangkan untuk masing-masing kriteria disusun menggunakan fungsi AND dan kombinasi OR + AND.

Oleh karena formulasi 3B, 3C dan 3D akan menghasilkan nilai 0 (nol) jika kondisinya tidak terpenuhi, sedangkan argumen Index Num dari fungsi CHOOSE harus dimulai dari 1, maka ditambahkan notasi +1 untuk mendapatkan nilai 1, yang akan menghasilkan nilai "—". Nilai tersebut diasumsikan sebagai kondisi dimana seseorang mengisi absensi diluar ketentuan standar dan batas toleransi. Pada formula yang digunakan, batas toleransi jam absensi yang ditentukan dengan variabel Jam Masuk - n dan Jam Pulang + n dihasilkan melaui notasi:

— 3/24, formula 3B (TW), ((AND(G6>=(N6-3/24);G6<=N6)*1)
— 2/24, formula 3C (LO), (AND(G6>O6;G6<=(O6+2/24))*2)

Atur batas jam tersebut dengan syarat antara lain D < A (nilai pada kolom A dan D tidak boleh tumpang tindih atau overlapping). Untuk kriteria lainnya, silahkan bereksperimen dengan fungsi CHOOSE tersebut dengan menambahkan kondisi atau kriteria lainnya. Jika lebih suka menggunakan fungsi IF, coba masukkan formula 3B sampai 3D tersebut ke dalam fungsi IF bertingkat.

Silahkan dicoba, dipelajari dan dimodifikasi. Demikian yang dapat saya jelaskan.